Mengenal Lebih Dekat Trafo
Anda tentu sudah pernah, bahkan sering, mendengar istilah Trafo. Ya, Trafo adalah kependekan dari Transformator, atau istilah lainnya adalah Transformer. Ini bukan bicara film tentang permusuhan antara Autobot dan Decepticon ya, tapi tentang alat listrik.
Trafo adalah alat listrik yang dapat mengubah (menaikkan dan menurunkan) taraf tegangan listrik ke taraf lain. Misalnya menaikkan tegangan dari 110VAC ke 220 VAC, atau sebaliknya, menurunkan tegangan dari 220VAC menjadi 110 VAC. Alat listrik ini hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak-balik (AC atau singkatan dari Alternating Current) dan menggunakan prinsip Induksi Elektromagnet. Peran trafo sangatlah penting dalam proses distribusi tenaga listrik.
Listrik yang bersumber dari pembangkit listrik (PLN) dinaikkan tegangannya hingga ratusan kV (kilo Volt) oleh trafo untuk disalurkan ke rumah-rumah dan kantor-kantor. Rumah dan kantor umumnya hanya menggunakan tegangan 220 Volt. Untuk itulah ada peran dari trafo lainnya yang menurunkan tegangan tersebut sesuai kebutuhan setiap rumah atau kantor.
Sebagaimana Anda lihat, di badan trafo terdapat kumparan atau lilitan kawat yang terisolasi. Pada trafo sederhana biasanya terdiri dari dua kumparan, yaitu primer dan sekunder. Umumnya kumparan ini dililitkan pada besi yang dinamakan Inti Besi (Core).
Mari kita simak cara kerja trafo. Kumparan primer yang dialiri arus bolak-balik akan menimbulkan medan magnet di sekitarnya. Kuat-lemahnya medan magnet ini dipengaruhi oleh besaran arus listrik yang dialirinya. Medan magnet akan semakin besar jika arus listriknya semakin besar, dan sebaliknya.
Naik-turunnya kekuatan medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan primer akan menginduksi Gaya Gerak Listrik (GGL) di kumparan sekunder. Hal ini akan menimbulkan terjadinya pelimpahan daya dari kumparan primer ke sekunder. Inilah yang menyebabkan terjadi perubahan taraf tegangan listrik, dari tegangan rendah menjadi tinggi, dan juga sebaliknya.